-->

MENJADI ANAK-ANAK ALLAH

Ayat Bacaan : Roma 8: 9-17; Yohanes 8: 44; Galatia 5: 19-26.

Setiap orang yang percaya dan mengakui Kristus sebagai juru selamatnya, maka orang-orang tersebut akan menerima kuasa untuk menjadi anak-anak Allah (Yoh 1:12). Kuasa yang dimaksudkan adalah Roh Kudus (Rom 8: 15). Roh tersebut-lah yang akan memberi kesaksian dari dalam hati manusia bahwa ia adalah anak Allah (Rom 8:16). Melalui Roh itulah manusia akan dibuat menjadi layak untuk memanggil Allah dengan sebutan “Bapa” (Rom 8:15). Hal tersebut dapat terjadi karena mereka telah dikuduskan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan di dalam Roh Allah (1 Korintus 6: 11), sehingga dianggap layak untuk datang ke hadapan Allah yang kudus.

Sebagai bukti bahwa kita adalah anak-anak Allah adalah kalau kita mau menjalani hidup tanpa dikendalikan lagi oleh keinginan daging (Rom 8:13). Sebagai gantinya kita harus membiarkan Roh Allah bebas mengendalikan hidup kita (Rom 8:14). Pada saat itulah kita akan menghasilkan buah-buah Roh (Gal 5:22-23). Semua buah-buah Roh tersebut muncul karena Roh Allah bekerja di dalam diri kita (Rom 8: 9). Tanpa Roh Kudus kita tidak akan mampu menghasilkan buah kebaikan tersebut. Tetapi sebaliknya jika kita hidup dengan menuruti keinginan-keinginan daging, maka pada saat itulah kita tidak akan dapat menjadi anak-anak Allah (Gal 5: 19-20, Rom 8: 8). Sebab orang yang menuruti keinginan-keinginan daging adalah anak-anak iblis (Yoh 8: 44). 1*

Seorang anak juga berarti seorang ahli waris. Anak-anak Allah maka berarti juga para ahli waris Allah, yaitu orang-orang yang berhak menerima segala janji berkat Allah (Rom 8:17). Yesus adalah anak sulung Allah (Ibrani 1: 6) dan kita adalah saudara dan saudari Kristus (Mat 12: 50), dengan demikian kita akan menerima janji-janji Allah bersama-sama dengan Kristus. Apa yang menjadi bagian dari Kristus maka bagian itu juga yang akan diberikan kepada kita. Nyonya Ellen G. White berkata:

“Jika engkau menyerahkan dirimu kepada kristus, maka engkau menjadi salah seorang anggota keluarga Allah, dan segala sesuatu dalam rumah Bapa adalah untuk mu. Segala harta kekayaan Allah terbuka bagimu, baik harta kekayaan dunia sekarang ini maupun yang akan datang. Penjagaan malaikat-malaikat, karunia Roh Kudus-Nya, pekerjaan hamba-hambanya-semuanya adalah untukmu. Dunia dengan segala yang terdapat di dalamnya adalah milikmu sejauh hal itu dapat menjadi kebaikan untukmu. Bahkan kebencian orang jahat pun akan menjadi satu berkat bagimu, dengan menyiapkan serta mendisiplinkan engkau supaya layak untuk masuk sorga. Jika engkau adalah milik Kristus segala sesuatu menjadi milikmu.” EGW, Hidupku Kini halaman 7. -- 2*
Jika kita menjadi Anak-anak Allah maka kita akan menjadi ahli waris yaitu apabila kita menderita bersama-sama dengan Kristus (Rom 8;17). Jika dalam pelayanan-Nya di bumi Yesus menanggung penderitaan sebagai sebuah ketetapan dalam penebusan, maka kita yang mengikuti-Nya juga ditetapkan untuk menderita. Penderitaan yang dimaksud adalah penderitaan yang akan membuat kita serupa dengan kematiannya (Fili 3:10), yaitu di mana kita mematikan perbuatan-perbuatan daging kita. Sudah pasti hal itu akan membuat jiwa, pikiran, dan tubuh kita menderita. Tetapi hanya hal inilah yang dapat lakukan jika kita ingin menjadi manusia baru, manusia yang berkenan di hadapan Allah. Nyonya White menjelaskan fungsi penderitaan tersebut:
“Melalui ujian dan aniaya kemuliaan--tabiat--Allah dinyatakan pada umat pilihan‑Nya. Orang‑orang percaya pada Kristus, dibenci dan dianiaya oleh dunia, telah dididik dan di disiplin dalam sekolah Kristus. Di dunia ini mereka berjalan pada jalan yang sempit; mereka disucikan dalam dapur api kesusahan. Mereka mengikuti Kristus melalui pertentangan yang sangat berat; mereka menderita penyangkalan diri dan mengalami kekecewaan yang pahit; tetapi dengan demikian mereka mempelajari kesalahan dan sengsara dosa, dan mereka memandangnya dengan kejijikan. Ikut serta dalam penderitaan Kristus, mereka dapat memandang di seberang kegelapan kepada kemuliaan, seraya mengatakan, ‘Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.’ Roma 8:18.” Alfa dan Omega jilid 7, halaman 486.
Menjadi anak Allah adalah kunci untuk mendapatkan segala sesuatu yang Allah miliki, yang telah ia janjikan kepada kita. Dan untuk itu kita perlu terus berdoa kepada Tuhan supaya Ia selalu mencurahkan Roh-Nya ke dalam diri Kita. Untuk menerima anugrah Allah itu kita harus selalu bergumul untuk mematikan keinginan-keinginan daging dan hidup menurut Roh. Di dalam Roh kita akan memperoleh kemenangan. Jika kita ingin memiliki semua yang ada pada Allah maka kita wajib menyerahkan semua hal yang berkaitan dengan kedagingan kita.


Pertanyaan untuk di diskusikan:
  1. Bagaimanakah cara untuk memastikan bahwa kita adalah anak-anak Allah, bukan anak-anak   Iblis?
  2. Ellen G. White menegaskan bahwa kekayaan dunia juga akan menjadi milik anak-anak Allah,   tetapi sekarang ini banyak diantara kita para pengikut Kristus yang hidup dalam kemiskinan.     Mengapa kita belum juga menerima janji Allah mengenai kekayaan dunia ini?
  3. Mengapa mematikan perbuatan-perbuatan daging dianggap sebagai menderita bersama-sama dengan Kristus? Mengapa hal tersebut dapat menyebabkan penderitaan?

0 Response to "MENJADI ANAK-ANAK ALLAH"

Post a Comment