HARI SABAT MENURUT ALKITAB DAN AL QUR'AN
Banyak pertanyaan tentang posisi hari sabat di dalam kitab Injil maupun Al Qur’an. Terlebih ketika ada suatu golongan/kelompok yang merayakan hari sabat sebagai pusat peribadahan dan menyatakan bahwa hari sabat adalah hari yang di berberkati dan dikuduskan oleh Allah dan yang hampir terlupakan. Banyak kebingungan yang disebabkan oleh kekurangpengertian, oleh sebab itu demikian disajikan kumpulan-kumpulan kutipan dari kitab Injil dan Al Qur’an untuk membuka pengertian kita tentang posisi hari sabat yang sebenarnya.
A. MENURUT KITAB INJIL.
Kitab
Injil memberikan informasi yang sempurna bahwa hanya hari sabat hari ketujuhlah,
sebagai hari yang dikuduskan oleh Tuhan. Demikian beberapa informasi yang kita
dapat baca mengenai hari sabat:
1.
Merayakan sabat adalah peringatan akan penciptaan.
Kejadian 2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh
telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari
ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati
hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari
segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
2.
Mutlak dan harus selalu diperingati.
Keluaran 20:
8 berkata: “Ingat dan kuduskanlah hari sabat.”
Kenapa? Jawabannya ada di ayat 11: “Sebab enam hari lamanya Allah
menciptakan langit bumi dan segala isinya.”
3.
Sebagai hari pencurahan berkat rohani.
Sebelum 10 hukum diberikan kepada Musa di gunung Sinai
(Kel 19 , 20), bangsa Israel menerima makanan sorga berupa manna tiap-tiap
hari, kecuali hari ke-7 yaitu hari Sabat, tetapi mereka menerima berkat
persekutuan dengan Allah.
4.
Melalui nabi Yehezkiel, Allah mengingatkan bahwa Hari Sabat
adalah sebagai tanda bagi umat pilihan Allah, dimana Allahlah yang menguduskan
umat-Nya.
“ Hari-hari
Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka menjadi peringatan di antara Aku dan
mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka.” (Yeh 20:12)
“kuduskanlah
hari-hari Sabat-Ku, sehingga itu menjadi peringatan di antara Aku dan kamu,
supaya orang mengetahui bahwa Akulah TUHAN, Allahmu.” (Yehezkiel 20:20)
Dengan demikian tidak menguduskan hari Sabat berarti
menajiskan Allah ditengah-tengah manusia.
“Imam-imamnya
memperkosa hukum Taurat-Ku dan menajiskan hal-hal yang kudus bagi-Ku, mereka
tidak membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, tidak mengajarkan
perbedaan yang najis dengan yang tahir, mereka menutup mata terhadap
hari-hari Sabat-Ku. Demikianlah Aku dinajiskan di tengah-tengah mereka. (Yeh
22:26).”
5.
Tuhan Yesus merayakan dan yang melayani pada hari sabat
menurut kebiasaannya.
“Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut
kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak
membaca dari Alkitab.” (Luk.4:16)
“Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di
Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat.(Luk 4:31)
6.
Murid-murid Yesus hingga Rasul Paulus juga tetap konsiten
mempertahankan kekudusan hari sabat.
Dari Perga mereka
melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari
Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ. (Kis 13:14)
Ketika
Paulus dan Barnabas keluar, mereka diminta untuk berbicara tentang pokok itu
pula pada hari Sabat berikutnya.(Kis 13:42)
Dan setiap
hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha meyakinkan
orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani. (Kisah 18:4)
7.
Hingga di Dunia Baru dimana kita akan hidup kekal
selama-lamanya juga kita akan memuliakan Tuhan dan beribadah pada hari Sabat -
Yesaya 66:22-23.
B. MENURUT AL QUR'AN
1. Untuk memperingati
penciptaan.
Q.S.
Al –A’raf 7: 54 Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan
langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy
2. Memperingati hari sabat
adalah wajib, sebagai tanda umat Allah (pengikut agama Ibrahim)
Q.S
An Nahl 16:123,124 Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah
agama Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah dia termasuk orang-orang
yang mempersekutukan Tuhan. Sesungguhnya diwajibkan (menghormati) hari Sabtu
atas orang-orang (Yahudi) yang berselisih padanya. Dan sesungguhnya Tuhanmu
benar-benar akan memberi putusan di antara mereka di hari kiamat terhadap apa
yang telah mereka perselisihkan itu
3. Hukuman bagi yang melanggar
sabat.
a. Jadilah kera yang hina.
Al Baqarah
2 : 65 Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar
diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah
kamu kera yang hina"
b. Di kutuki oleh Allah.
Q.S
An Nissa 4 ; 47 Hai orang-orang yang telah diberi Al Kitab, berimanlah kamu
kepada apa yang telah Kami turunkan (Al Qur'an) yang membenarkan Kitab yang ada
pada kamu sebelum Kami mengubah muka (mu), lalu Kami putarkan ke belakang atau
Kami kutuki mereka sebagaimana Kami telah mengutuki orang-orang (yang berbuat
ma'siat) pada hari Sabtu. Dan ketetapan Allah pasti berlaku.
4. Sebagai peringatan bagi
bangsa-bangsa di segala zaman.
Al Baqarah 2: 66
Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang dimasa itu,
dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi
orang-orang yang bertakwa.
5. Hari sabat tidak akan pernah
berubah.
Q.S AL ISRAA 17 :
77 (Kami menetapkan yang demikian) sebagai suatu ketetapan terhadap rasul-rasul
Kami yang Kami utus sebelum kamu dan tidak akan kamu dapati perobahan bagi
ketetapan Kami itu.
KESIMPULAN.
Kitab Injil dan Al Qur’an sama-sama mengajarkan
bahwa hari ketujuh, yaitu hari sabtu sebagai hari sabat atau hari perhentian
bagi umat Allah. Hal ini menjadi indentitas
umat Allah sepanjang masa. Menghilangkan hukum sabat adalah sebuah tindakan
makar terhadap Allah, hal ini ditegaskan oleh nubuatan nabi Daniel yang digambarkan
dengan sebuah binatang yang melawan Allah. Perhatikan nubuatan nabi Daniel
tentang binatang yg melawan ALLAH dibawah ini:
Ia
akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya
orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan
hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua
masa dan setengah masa. (Daniel 7:25)
Jadi
siapapun yang merubah hari sabbat menjadi hari lain adalah tindakan melanggar
hukum ALLAH,dan dia di masukan golongan binatang (iblis) yang melawan ALLAH
0 Response to "HARI SABAT MENURUT ALKITAB DAN AL QUR'AN"
Post a Comment