-->

PRINSIP-PRINSIP DALAM BERDOA

https://domba-militan.blogspot.com/2016/04/prinsip-prinsip-dalam-berdoa.html
Ilustrasi Yesus Saat Berdoa
Berdoa adalah memasuki hadirat Allah. Menyatukan hati dan pikiran kita dengan pikiran Allah. Menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak Allah. Untuk menerima curahan kasih karunia Allah kepada jiwa kita.

Berdoa adalah penting.  Mempelajari kuasa doa juga adalah penting, tetapi itu tidaklah cukup, sebab kita juga harus belajar sesuatu yang sama pentingnya, yaitu bagaimana cara berdoa yang berkenan di hadapan Allah. Mengapa itu penting?  Sebab tidak akan ada yang sampai kepada Allah dengan menggunakan cara-cara yang Allah tidak inginkan. Oleh karena itu pada saat ini kita akan belajar bagaimana cara berdoa yang Allah inginkan.

1. Hubungan iman, doa, dan permohonan.

Doa dan iman bertalian erat, dan perlu dipelajari bersama-sama. Dalam doa iman terdapat ilmu Ilahi; itu merupakan ilmu yang harus dikuasai oleh setiap orang yang mau menjadikan pekerjaan seumur hidupnya maju. Kristus mengatakan, "Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu." (Markus 11:24). Di sini dijelaskan bahwa permintaan kita harus sesuai dengan kehendak Allah; kita harus meminta perkara-perkara yang telah dijanjikan-Nya, dan apa saja yang kita terima harus dipergunakan untuk melakukan kehendak-Nya. Bila syarat-syarat dipenuhi, maka janji itu tiada taranya." Pendidikan Sejati, halaman 200.

Kita boleh meminta pengampunan dosa, meminta Roh Kudus, meminta kelakuan yang serupa dengan Kristus, meminta hikmat dan kekuatan untuk melakukan pekerjaan-Nya, meminta setiap karunia yang telah dijanjikan-Nya, kemudian kita harus percaya bahwa kita akan menerimanya dan mengucapkan terima kasih kepada Allah, bahwa kita telah menerimanya. Pendidikan Sejati, halaman 200.

Mintalah kerendahan hati, kebijaksanaan, keberanian, pertumbuhan iman, sehingga kamu dapat melihat terang dalam terang-Nya dan bergembira dalam kasih-Nya. Percaya saja dan engkau pasti akan melihat keselamatan Allah. Suara hati Nurani, halaman 12.


2. Hanya ada satu kuasa di dalam doa, yaitu kuasa pertumbuhan rohani, sebab Allah bekerja bukan atas pengaruh manusia.

Doa bukanlah suatu penebusan dosa; doa itu sendiri tidak mempunyai kebaikan atau jasa. Semua kata yang muluk-muluk yang kita sediakan tidak sama dengan suatu keinginan yang suci. Doa-doa yang paling mengesankan hanyalah kata-kata omong kosong, jika doa itu tidak mengungkapkan perasaan-perasaan hati yang sebenarnya. Tetapi doa yang berasal dari hati yang sungguh-sungguh, apabila kebutuhan-kebutuhan sederhana dari jiwa diungkapkan, sebagaimana kita dapat meminta kemurahan hati dari seorang sahabat di dunia ini, mengharapkan akan dikabulkan – inilah doa yang di dalam iman. Allah tidak menginginkan pujian-pujian upacara kita, tetapi jeritan hati yang tanpa diucapkan, luluh dan tunduk dengan merasakan dosa dan kelemahannya sama sekali menemukan jalannya pada Bapa segala kemurahan hati itu. Khotbah di atas bukit bab 4

Doa sering tidak dipahami sebagaimana seharusnya. Doa-doa kita bukanlah untuk memberitahukan pada Allah tentang sesuatu yang ia tidak ketahui. Doa-doa kita tidak perlu panjang dan keras. Tuhan membaca pikiran yang tersembunyi, kita bisa berdoa diam-diam, dan ia yang mengetahui rahasia akan mendengar dan akan menjawab kita secara terbuka...Doa tidak dimaksudkan membuat perubahan apapun pada Tuhan; Doa membawa kita sejalan kepada Allah. Sura Hati Nurani, halaman 13.

Tetapi doa adalah nafas jiwa. Itu adalah rahasia kuasa rohani. Tidak ada sarana kasih karunia lain yang dapat menggantikan dan membuat kesehatan jiwa terpelihara. Doa membawa hati dekat dengan sumber kehidupan, dan menguatkan persendian dan otot pengalaman keagamaan. Melalaikan kebiasaan berdoa ... membuat engkau lepas dari Allah, kemampuan-kemampuan rohani kehilangan kekuatannya, pengalaman keagamaan kurang sehat dan kurang semangat. Pelayan injil halaman 226.

Doa merupakan latihan yang paling suci bagi jiwa. Doa itu harus sungguh-sungguh, rendah hati, tekun, penuh kerinduan, sebagai suatu hati yang dibarui yang dipersembahkan ke hadirat Allah yang suci. Bila si pemohon merasa dia berada di hadirat Ilahi, diri sendiri akan dilupakan. Ia tidak akan mempunyai keinginan untuk mempertunjukkan talenta manusia; ia tidak akan berusaha menyenangkan telinga manusia, melainkan memperoleh berkat yang sangat dirindukan oleh jiwanya. Nasehat Bagi Sidang, halaman 228.


3. Prinsip-Prinsip Doa Pribadi dan Doa Di Tempat Umum

“Dan apabila kamu berdoa, jangan berdoa seperti orang munafik.” (Matius 6:5)
Orang-orang Farisi telah menetapkan jam-jam untuk berdoa; sebagaimana sering terjadi, apabila mereka meninggalkan rumah pada waktu yang ditetapkan, mereka akan berhenti di mana saja – mungkin di jalan atau di pasar, di tengah gerombolan orang-orang yang tergesa-gesa – dan di situ kedengaran suara yang keras melatih doa resmi mereka. Ibadah yang demikian, yang dilakukan hanya pemujaan diri, menimbulkan amarah yang tak kenal ampun dari Yesus. Pelayan Injil, halaman 135.

Yesus tidak menolak doa di tempat umum karena Yesus sendiri berdoa di tempat umum dengan para muridnya dan dengan orang banyak, tetapi doa di tempat umum haruslah singkat... beberapa menit sudah cukup untuk melayangkan suatu permohonan biasa di tempat umum. Doa yang dipersembahkan di tempat umum harus singkat dan langsung pada pokok masalah. Allah tidak menuntut kita untuk menjadikan waktu berbakti itu menjemukan dengan permohonan yang panjang-panjang. Kristus tidak memaksakan pada para muridnya untuk upacara-upacara dan doa yang panjang dan membosankan. Pelayan Injil Hal 135.

“Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu.” Apakah engkau mempunyai suatu tempat untuk berdoa pribadi secara diam-diam? Yesus telah memilih tempat untuk berhubungan dengan Allah, dan kita pun haruslah demikian. Kita perlu sering mengundurkan diri ke suatu tempat, betapa pun sederhananya, di mana kita dapat sendirian dengan Allah. Khotbah diatas bukit bab 4.

“Berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.” Di dalam nama Yesus kita boleh datang ke hadirat Allah dengan keyakinan seorang anak. Tidak seorang pun diperlukan untuk bertindak sebagai perantara. Melalui Yesus kita dapat membuka hati kita kepada Allah seperti kepada seseorang yang mengenal dan mengasihi kita. Khotbah Diatas Bukit bab 4.

Di dalam tempat berdoa secara diam-diam, di mana tidak ada mata kecuali mata Allah yang dapat melihat, tidak ada telinga kecuali telinga-Nya yang dapat mendengar, kita dapat mencurahkan keinginan dan kerinduan kita yang tersembunyi kepada Bapa. Dari belas kasihan yang tak terhingga itu, dan di dalam keheningan dan ketenangan jiwa, suara yang tidak pernah lalai untuk menjawab seruan keperluan manusia, akan berbicara ke dalam hati kita. Khotbah diatas bukit bab 4.


4. Doa Dalam hati.

Kita tidak selalu berada dalam situasi dalam ruangan tertutup untuk mencari Allah dalam doa, tetapi pada setiap saat dan di mana saja kita bisa melayangkan permohonan kepada Allah. Tidak ada yang menghalangi kita mengangkat hati dalam semangat doa yang sungguh. Di tegah keramaian jalan dan di tengah kesibukan bisnis kita dapat melayangkan permohonan kepada Allah dan meminta pertolongan Ilahi....Suatu persekutuan tertutup dapat ditemukan dimanapun kita berada, yaitu di dalam hati kita. Kita harus membuka hati terus menerus, dan mengundang Yesus untuk datang dan tinggal sebagai tamu surgawi dalam jiwa kita. Suara Hati Nurani, halaman 23.

5. Kumpulan Permintaan Doa.

Kisah Para Rasul 2: 42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Kumpulan permintaan adalah suatu hal yang penting dan seharusnya menarik, tetapi sangat disesalkan kumpulan ini sering diadakan tidak semestinya... pembicaraan dan doa yang panjang, tidak pada tempatnya di mana-mana, dan terutama di kumpulan sosial. Doa mereka panjang dan tanpa pikir. Mereka menjemukan malaikat-malaikat dan orang-orang yang mendengarnya. Biarlah doa yang panjang dan meletihkan dilakukan di bilik tempat doa, kalau seseorang mau berdoa demikian. Nasehat Bagi Sidang, halaman 226.

Tetapi banyak orang mempersembahkan doa dalam cara yang kering seperti berkhotbah. Orang-orang ini berdoa kepada manusia, bukan kepada Allah. Kalau mereka berdoa dengan cara demikian kepada Allah dan kalau mereka mengerti dengan apa yang mereka lakukan maka mereka akan terkejut melihat kelancangan mereka; karena mereka berpidato kepada Tuhan dengan cara berdoa... Doa yang seperti itu tidak ada artinya di surga.  Nasehat Bagi sidang halaman 226.

Utamakan puji-pujian. “Biarlah segala sesuatu yang bernyawa memuji-muji Tuhan.” Sudahkah kita mempertimbangkan baik-baik berapa banyak kita harus bersyukur kepada Tuhan? Apakah kita ingat bahwa kemurahan Tuhan tetap baru setiap pagi dan bahwa kesetiaan-Nya tidak pernah gagal? Apakah kita mengakui ketergantungan kita kepada-Nya dan menyatakan syukur karena segala kebaikan-Nya? Sebaliknya, kita terlalu sering lupa bahwa “tiap-tiap anugerah yang baik dan tiap-tiap karunia yang sempurna itu dari atas, turun daripada Bapa, pohon segala terang.” Nasehat Bagi sidang halaman 227.


6. Tempat berdoa Pribadi.

  • Tempat Sunyi, Rumah, gunung, dan lain-lain (Mat 6:6, Luk 6:12 ).
  • Yesus sering didapati sedang berdoa. Ia mengasingkan diri di bawah pohon-pohon yang rindang daunnya atau di gunung-gunung untuk menyampaikan permohonan-Nya kepada Bapa--Nya. Nasehat Bagi sidang halaman 227.

7. Tempat Kumpulan Permintaan doa.

  • Rumah-rumah. 
Kisah 12:12 Dan setelah berpikir sebentar, pergilah ia ke rumah Maria, ibu Yohanes yang disebut juga Markus. Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa.
Kis 1: 12-14 Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
  • Atas gunung.
Lukas 9: 28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.

Lukas 14: 32 Lalu sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa."

Saudara-saudara, berdoa bukan mengenai waktu dan tempat atau ritual-ritual manusia tetapi mengenai kehendak Allah. Hanya ada satu ritual dalam doa yaitu ritual merendahkan hati di hadapan Allah. Ritual menyerahkan jiwa dan raga supaya Allah dapat memiliki kita secara penuh, sehingga Roh Tuhan dengan bebas bekerja mengendalikan hidup kita. Dengan cara ini semoga kita makin berkenan di hadapan Allah dan menjadi pendoa-pendoa yang benar di hadapan Allah. Tuhan Memberkati Kita.

0 Response to "PRINSIP-PRINSIP DALAM BERDOA"

Post a Comment