INILAH PENYEBAB ORANG BENAR MENDERITA

Mengapa orang benar menderita? Mungkin pertanyaan ini sudah menjadi pertanyaan klasik yang dimiliki oleh banyak orang. Hal ini sulit diuraikan tetapi jika kita memahaminya maka kita akan bangga hidup menderita sebagai orang benar. Perhatiakan ayat dibawah ini!

“Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.” (2 Korintus 2: 3-4)

Menurut Paulus kehidupan Kristen itu seperti kehidupan seorang prajurit, sedangkan kita tahu bahwa bumi ini adalah daerah konflik, konflik antara kuasa kegelapan melawan kuasa Allah (Wah 12:12).

Jika kita adalah seorang tentara yang ditugaskan di daerah konflik seperti itu, maka harapan kita untuk mendapatkan makanan mewah, mendekati kata mustahil. Mungkin saja kita akan mendapat makanan yang jauh lebih sederhana dan dalam jumlah yang terbatas. Itu pun kalau ada suplai dari pangkalan militer. Kemungkinan kita akan melewatkan hari-hari kita dalam perjalanan yang panjang, dan melelahkan, di bawah panasnya sinar matahari atau derasnya hujan. Dan kita tidak akan pernah tidur nyaman. Tetapi kemungkinan besar kita akan berkemah di alam terbuka, dan kemudian terkena guyuran hujan, kemudian mati kedinginan. Singkatnya Anda harus menghadapi bahaya gangguan kesehatan dan bahaya dari incaran musuh. Sebab, sudah menjadi kebiasaan dalam suatu daerah yang dilanda konflik bersenjata, orang-orang akan sulit menemukan kemudahan maupun pemanjaan diri. Tidak ada kesenangan yang dapat dinikmati dan tidak akan ada waktu yang menguntungkan diri. Sudah pasti akan kita menghabiskan masa hidup kita tidak terlepaskan dari penderitaan. Celakanya kehidupan seperti itulah yang digambarkan oleh Paulus sebagai kehidupan Kristen.

war Ilustration

Oleh karena itu Elen G. White dalam buku “Kemenangan Abadi” hal 462 mengatakan: “Kehidupan orang Kristen adalah seperti kehidupan seorang serdadu, dan tidak ada sogokan untuk kesenangan dan serta pemanjaan diri ... pertentangan Kristen adalah sebuah pertempuran dan perjalanan, yang meminta daya tahan. Pekerjaan yang sukar harus dikerjakan. Sering terbukti sangat fatal kepada kekristenan jika mereka yang dengan ide-ide palsu tentang kesenangan dan kenyamanan, mendaftarkan diri sebagai tertara-tentara Kristus dan kemudian mengalami penyesahan. Allah tidak memberikan upah kepada mereka yang seluruh hidupnya di dunia adalah hidup yang memanjakan diri serta kepelisiran.”

JIka kita adalah murid Kristus maka kita juga adalah tentara Kristus, dan sekarang kita sedang berada di dalam medan peperangan, antara Allah dan roh jahat. Sehingga sangat wajar jika kita sekarang dihadapkan dengan berbagai penderitaan. Hidup kita tidak menentu, masa depan kita terlihat suram, dan banyak sekali pergumulan yang harus kita hadapi, karena setiap saat kita menghadapi teror yang dilakukan oleh iblis dan pasukanya. Tetapi berbanggalah dan bersuka citalah sebab jika anda menderita oleh serangan iblis itu justru membuktikan bahwa engkau adalah benar-benar laskar Kristus, yang berarti anda tidak dipihak iblis.

Selain itu bersyukurlah sebab kita mempunyai Tuhan Yesus Kristus sebagai kapten kita, ia adalah Tuhan dan sahabat kita untuk memenangkan peperangan ini. di samping itu ia mengajak kita untuk memandang upah yang begitu besar yang telah ia sediakan, sebagai hasil dari peperangan yang sudah kita menangkan bersama-Nya.

Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia (Yakobus 1:12)

Jika kita adalah tentara yang baik, maka mari kita ikuti dan patuhi perintah-perintah maupun instruksi-intruksi "Kapten" kita Yesus Kristus, sebab tanpa hal itu kita tidak akan dapat menjadi tentara yang efektif. Kita akan terpisah dari kompi-kompi yang Ia pimpin, dan mustahil kita memenangkan pertempuran ini sendirian.

Share this post